Sabtu, 15-02-2025
  • Santri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter Lokal
  • Santri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter LokalSantri Aswaja, Mandiri, Unggul, Berwawasan Global, Berkarakter Lokal

Implementasi Kurikulum Merdeka, Tuntutan atau Kemerdekaan?

Diterbitkan : Selasa, 19 Desember 2023

Pergantian Kurikulum Pendidikan merupakan hal yang sudah lazim di negara kita tercinta ini. Meskipun ada anekdot “ganti menteri ganti kurikulum” nyatanya tetap saja ada argumentasi kuat di setiap pergantian kurikulum. Menurut Rusliansyah ­Anwar dalam artikel berjudul “Sejarah Perjalanan Kurikulum Pendidikan Indonesia” setidaknya ada 10 Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia, belum termasuk Kurikulum Merdeka yang saat ini masih dalam tahap ujicoba.

Kurikulum pertama yang berlaku sejak Kemerdekaan Indonesia adalah Kurikulum 1947. Perubahan arah pendidikan yang lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional sampai dengan perubahan kurikulum era orde baru ini terkhir yaitu Kurikulum 1964.

Perubahan pemerintahan dari orde lama ke orde baru juga diikuti dengan perubahan kurikulum pada tahun 1968 muncul kurikulum pertama pada era ini. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni. Kurikulum 1975 menjadi penyempurnaan dari Kurikulum 1968. Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien.

Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

Perubahan berikutnya terjadi sampai dengan dikenalnya model Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984. Namun, perpaduan antara tujuan dan proses nampaknya belum berhasil. Akibatnya banyak kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan nasional sampai muatan lokal, seperti bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.

Kurikulum pertama pada era milenium lahir pada tahun 2004 dengan diluncurkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti Kurikulum 1994. Namun, tidak berlangsung lama karena Kurikulum 2006 hadir kemudian menggantikannya Pada Kurikulum ini, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat. Kurikulum ini juga dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Selanjutnya Kurikulum 2013 sebagai pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.

Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika. Saat ini, Kurikulum 2013 bersiap untuk menjadi catatan sejarah karena sudah hadir kurikulum baru dengan nama Kurikulum Merdeka

Penulis : admin

Tulisan Lainnya

Pengumuman

Atribut Direction di Tag Marquee Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru Info Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2025/2026

    Alamat Sekolah

    Gg. Gurian, RT 12 Kerto Kidul, Desa Pleret, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul

    Jadwal Sholat


    jadwal-sholat

    CHAT DISINI